Say no to GALAU !!!
Zaman
sekarang pemuda pemudi pasti tidak asing dengan kata “Galau”, satu kata pendek
yang sering didengung-dengungkan ini mampu menggambarkan suatu keadaan yang
menggelisahkan hati, susah, gundah gulana baik karena masalah jodoh, pekerjaan,
keluarga, atau masalah kehidupan dunia lain.
Tentu
setiap orang akan merasa tidak nyaman jika mengalami kegalauan, dan setiap
orang akan berusaha keluar dari zona ini. Tentunya kita harus melampiaskan rasa
galau ini dengan segala kegiatan positif terlebih lagi yang membawa pahala, dan
jangan sampai kegalauan dilampiaskan dengan kemaksiatan, naudzubillahi min
dzalik. Optimis….itulah kuncinya, karena Nabi bersabda,
وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً
“…..dan
ketahuilah, sesungguhnya pertolongan (dari Allah Subhanahu wa Ta’ala) itu
bersama kesabaran, dan jalan keluar (dari kesulitan) selalu bersama kesulitan
(itu sendiri), dan kemudahan selalu menyertai kesusahan”.
Nabi
shallallahu’alaihi wa sallam yang paham akan ummatnya telah memberikan resep
yang manjur untuk mengobati rasa galau ini. Oleh karena itu alangkah baiknya
kita menyimak, menghafalkan, serta mengamalkan dzikir yang diajarkan oleh Nabi
‘alayhis sholatu was salam ketika hati ini dirundung kegalauan, kegundahan,
atau kesedihan.
Dari
‘Abdulloh ibnu Mas’ud radliyallahu’anhu, bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa
sallam bersabda,
“Tidaklah
seorang muslim ditimpa oleh kegalauan atau kesedihan lalu ia mengucapkan:
- اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ.
(artinya:
“Ya Allah! Sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu (Adam) dan anak
hamba perempuan-Mu (Hawa). Ubun-ubunku di tangan-Mu, hukum-Mu berlaku padaku,
qadha’Mu adalah adil bagiku. Aku mohon kepada-Mu dengan setiap nama (baik) Mu
yang telah Engkau namai diri-Mu dengannya, atau yang Engkau turunkan dalam
kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau yang
Engkau khususkan untuk diriMu dalam ilmu ghaib di sisi-Mu, hendaklah kiranya
Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya di dadaku, penghilang
kesedihanku serta penghilang kegalauanku”)
Melainkan
Allah ta’ala akan menghilangkan kegalauannya dan kesedihannya kemudian
menggantinya dengan kegembiraan. Salah seorang bertanya: “Wahai Rasululloh,
bolehkah kami mempelajarinya?” Beliau menjawab: “Ya sudah seharusnya orang yang
mendengar do’a tersebut mempelajarinya”. (Al-Musnad, HR Imam Ahmad I/391)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar