Selasa, 30 Desember 2014

Laporan Praktikum Fermentasi Aerob dan An Aerob

Dasar Teori
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam ototmamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot. Reaksinya sebagai berikut :
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)
Produk fermentasi mengandung energi kimia yang tidak teroksidasi penuh tetapi tidak dapat mengalami metabolisme lebih jauh tanpa oksigen atau akseptor elektron lainnya (yang lebih highly-oxidized) sehingga cenderung dianggap produk sampah (buangan). Konsekwensinya adalah bahwa produksi ATP dari fermentasi menjadi kurang effisien dibandingkan oxidative phosphorylation, di mana pirufat teroksidasi penuh menjadi karbon dioksida. Fermentasi menghasilkan dua molekul ATP per molekul glukosa bila dibandingkan dengan 36 ATP yang dihasilkan respirasi aerobik.

Hasil dan Pembahasan
  • Dari hasil pengamatan di atas, terlihat kalau pada tabung reaksi A yang berisi larutan metilen blue + glukosa + yeast/ ragi yang dimasukkan ke larutan sukrosa, ternyata setelah dipanaskan pada 10 menit keempat, warnanya tidak banyak berubah yakni dari biru pekat (+++) menjadi biru (++). Kemudian tabung reaksi ditutup dengan sumbat botol dan dimasukkan ke dalam water bath, beberapa menit kemudian ternyata warna larutan masih tetap biru (++) dan terdapat endapan (++) di dasar tabung reaksi, tetapi tidak terlihat adanya gelembung CO2 yang terbentuk. Hal ini disebabkan karena pada saat dipanaskan, suhu di dalam tabung reaksi semakin tinggi dan hal ini menyebabkan mikroorganisme (bakteri anaerob) yang ada di dalam yeast/ragi yaitu jamur Sacaromyces sp. menjadi banyak yang mati. Akibatnya, proses respirasi tidak dapat berlangsung karena tidak adanya pelaku respirasi (bakteri) sehingga produksi CO2 dari hasil respirasi juga menurun (tidak ada gelembung).
  • Sama halnya dengan tabung reaksi B yang berisi larutan metilen blue + glukosa + yeast, ternyata setelah dipanaskan warnanya juga tidak banyak berubah yakni dari biru pekat (+++) menjadi biru (++). Kemudian dimasukkan ke dalam water bath tanpa ditutupi dengan sumbat botol sebelumnya, terlihat kalau warna larutan masih tetap biru (++) dan terbentuk cukup banyak endapan di dasar tabung (+++), serta tidak terdapat adanya gelembung yang terbentuk. Hal ini disebabkan karena pada saat dipanaskan, suhu di dalam tabung reaksi semakin tinggi dan hal ini menyebabkan mikroorganisme (bakteri anaerob) yang ada di dalam yeast/ragi yaitu jamur Sacaromyces sp. menjadi banyak yang mati. Akibatnya, proses respirasi tidak dapat berlangsung karena tidak adanya pelaku respirasi (bakteri) sehingga produksi CO2 dari hasil respirasi juga menurun (tidak ada gelembung).
  • Namun, endapan yang terbentuk di dasar tabung reaksi B jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan yang ada di tabung reaksi A. Hal ini disebabkan karena pada tabung B tidak ditutup sumbat karet sehingga memungkinkan O2 yang ada di luar tabung bisa masuk ke dalam, dan hal ini akan semakin menghambat proses respirasi anaerob sehingga bakteri yang mati pun menjadi semakin banyak serta sukrosa (nutrien) yang dapat diuraikan semakin sedikit dan lebih banyak yang mengendap. Sedangkan pada tabung A endapan yang terbentuk lebih sedikit dibanding B karena apabila masih terdapat mikroorganisme (bakteri) yang hidup setelah dididihkan, bakteri itu tetap dapat melakukan proses respirasi dengan cepat dan mudah sebab tidak ada O2 yang masuk ke dalam tabung dan menghambat proses respirasinya.
  • Pada tabung reaksi C yang berisi larutan metilen blue + glukosa + yeast/ ragi yang dimasukkan ke larutan sukrosa tetapi tanpa dipanaskan terlebih dahulu, terlihat warna larutan mengalami perubahan yang sangat mencolok yaitu dari biru pekat (+++) menjadi biru muda (++). Setelah itu, tabung reaksi ditutup dengan sumbat botol lalu  dimasukkan ke dalam water bath selama beberapa menit dan hasilnya warna larutan berubah menjadi biru muda (+) pada 10 menit keempat. Selain itu juga terbentuk gelembung CO2 serta endapan yang ada di dasar tabung hanya sedikit (+). Hal ini disebabkan karena tabung ini tidak dididihkan terlebih dahulu sehingga mikroorganisme/ bakteri yang ada di dalam yeast/ ragi yaitu jamur Saaromyces dapat hidup dan melakukan proses respirasi anaerob secara aktif. Akibatnya, produksi CO2 dari hasil respirasi meningkat dan gelembung yang terbentuk semakin banyak pula.
  • Pada tabung reaksi D yang berisi larutan metilen blue + glukosa + yeast/ ragi yang dimasukkan ke larutan sukrosa tetapi tanpa dipanaskan terlebih dahulu, terlihat warna larutan mengalami perubahan yaitu dari biru pekat (+++) menjadi biru muda (++). Setelah itu, dimasukkan ke dalam water bath selama beberapa menit tanpa ditutup sumbat botol, ternyata hasilnya warna larutan tetap biru muda (++) dan terbentuk gelembung CO2 serta sedikit endapan di dasar tabung. Hal ini disebabkan karena tidak dipanaskan, suhu ragi rendah dan laju reaksi ragi yang ada di dalam tabung d semakin lambat, dan secara tidak langsung menyebabkan konsentrasi O2 yang ada di dalam ragi itu pun juga menurun. Akibatnya, mikroba/ bakteri anaerob yang ada di dalam yeast/ ragi yaitu jamur Sacaromyces sp  dapat melakukan respirasi anaerob secara aktif, sehingga produksi CO2 dari hasil respirasi meningkat dan gelembung yang terbentuk semakin banyak pula.
  •  Namun, gelembung udara (CO2) yang terbentuk pada tabung reaksi C jumlahnya lebih banyak dibandingkan yang ada di tabung reaksi D. Hal ini disebabkan karena pada tabung D tidak ditutup dengan sumbat botol sehingga memungkinkan masuknya O2 ke dalam tabung, dan ini akan menghambat mikroorganisme (bakteri) dalam melakukan proses respirasi anaerob, karena pada dasarnya respirasi anaerob ini tidak memerlukan O2. Namun, endapan yang terbentuk pada tabung D justru lebih banyak dibandingkan tabung C. Hal ini disebabkan pada tabung D, bakteri yang ada lebih sedikit sehingga sukrosa (nutrien) yang dapat diuraikan pun lebih sedikit dan sisanya yang tidak teruraikan mengendap di dasar tabung.
  • Dari kesemua tabung reaksi yang ada, terlihat kalau pada tabung C warna larutannya paling jernih (biru mudanya) dibandingkan yang lain, karena proses respirasi dan oksidasi yang terjadi di dalam tabung C paling cepat dibanding yang lainnya.

Senin, 29 Desember 2014

Ekosistem Pantai

SIFAT DAN KONDISI EKOSISTEM PANTAI
Pesisir merupakan daerah yang sejalur dengan tempat pertemuan daratan dengan laut, mulai dari batas muka air laut pada waktu suhu terendah menuju ke arah darat sampai batas yang tertinggi yang mendapat pengaruh gelombang pada waktu badai. Wilayah pesisir ke arah darat dapat ditentukan oleh :
a.         Pengaruh sifat-sifat fisik air laut yang ditentukan berdasarkan seberapa jahu pengaruh pasang air laut, seberapa jauh flora yang suka akan air akibat pasang tumbuh (water loving vegetation) dan seberapa jauh pengaruh air laut ke dalam air tanah.
b.    Pengaruh keadaan bahari (sosial), seberapa jauh konsentrasi ekonomi bahari (desa nelayan) sampai arah daratan.
Berdasarkan pada batasan wilayah pesisir, maka pesisir merupakan daerah yang mempunyai daerah yang terluas, sebab pesisir mencakup wilayah darat sejauh masih mendapat pengaruh air laut dan sejauh mana wilayah laut masih mendapat pengaruh dari darat (aliran air dan sedimen). Pantai (shore) merupakan wilayah yang ada di antara pantai dan pesisir. Garis pantai (shore line) dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
a.       Fore shore adalah bagian pantai mulai dari muka air laut terendah sampai muka air laut pasang tertinggi (pasang naik)
b.      Back shore merupakan bagian dari pantai mulai dari muka air laut tertinggi sampai pada batas wilayah pesisir (coast)
c.         Off shore yaitu daerah yang meluas dari titik pasang surut terendah ke arah laut.
Faktor – faktor yang menentukan perkembangan pantai, antara lain :
1.        Gelombang, arus, dan pasang yang berlaku sebagai faktor pengikis, pengangkut, dan pengendap.
2.    Sifat daratan yang mendapat pengaruh proses – proses marine. Jadi, apakah berupa dataran rendah, curam, landai, dan bagaimana sifat batuannya.
3.        Perubahan relatif dari ketinggian muka air laut.
Air laut ketinggiannya selalu berubah-ubah. Hal ini mungkin berlaku lokal atau bisa pula berlaku untuk seluruh pantai di muka bumi. Berlaku lokal itu dapat terjadi akibat pengaruh pengangkatan / penurunan daratan yang hanya meliputi daerah yang sempit, sedangkan perubahan muka air laut yang berlaku bagi seluruh permukaan bumi dapat disebabkan oleh adanya 2 hal, yaitu :
a.    Pembekuan / pencairan es secara besar-besaran di daerah kutub.
b.    Karena adanya tampung laut yang berubah, misalnya karena terjadi penurunan / pengangkatan dasar laut yang luas sehingga permukaan air laut berubah secara keseluruhan.
4.     Faktor alami yang lain, seperti tumbuhnya binatang karang di daerah pantai, vulkanisme, dan lain-lain.
5.     Pengaruh manusia, misalnya pembuatan pelabuhan, reklamasi pantai, pengeringan rawa pantai, dan sebagainya yang kesemuanya dapat mempengaruhi perkembangan pantai.
v  Gelombang
Gelombang merupakan pergerakan air yang naik turun dan tidak mengalami pergerakan, baik maju maupun mundur. Angin merupakan faktor yang penting dalam munculnya gelombang, yaitu terutama oleh gesekan dan tekanan. Makin kencang angin bertiup, gelombang yang ditimbulkan semakin besar sehingga gerakan air laut berupa gelombang tersebut dapat mempengaruhi perkembangan pantai. Gelombang terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian punggung gelombang dan lembah gelombang. Dalam membicarakan tentang gelombang, ditemukan beberapa istilah, yaitu :
a.    Panjang gelombang, adalah jarak horizontal antar puncak gelombang.
b.    Tinggi gelombang, adalah jarak vertikal antara keduanya.
c.  Periode gelombang, merupakan waktu yang diperlukan untuk 2 punggung gelombang yang berurutan untuk melalui sebuah titik tertentu.
d. Kecepatan gelombang, adalah kecepatan bergeraknya gelombang dalam satuan waktu, misalnya 20 km / detik.
Ukuran gelombang yang menyangkut panjang, tinggi, periode, dan kecepatannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a.    Kecepatan angin berhembus
b.    Lamanya angin berhembus dan dalamnya laut
c.    Luasnya daerah tanpa penghalang pada tempat angin bertiup (fetch)
v  Arus Laut
Arus merupakan massa air laut yang secara terus menerus bergerak maju, turun, dan bergerak ke atas. Arus ini terjadi akibat adanya beberapa faktor, yaitu :
a.     Angin
Arus yang disebabkan oleh tiupan angin, merupakan arus permukaan yang disebut drift. Arus ini umumnya menyimpang ke arah kanan untuk di belahan bumi utara dan menyimpang ke kiri untuk belahan bumi selatan. Hal ini terjadi sebagai akibat dari adanya pengaruh rotasi bumi.
b.    Perbedaan Neveau Air Laut
Terjadi apabila angin berhembus secara terus menerus sehingga menyebabkan timbulnya arus. Arus tersebut terus bergerak sehingga terjadi pemindahan volume air laut ke suatu tempat dan pada tempat lain terjadi pengurangan volume. Dengan demikian suatu daerah volume bertambah berarti kelebihan air, oleh karena itu niveau air laut lebih tinggi, tekanan lebih tinggi, di samping itu terjadi pula arus pengisi / arus konpersasi.
c.     Perbedaan Temperatur, Salinitas, dan Kepadatan Air Laut
Perbedaan temperatur menyebabkan perbedaan kepadatan air yang mengakibatkan pula perbedaan salinitas, sehingga menyebabkan terjadinya aliran arus. Air yang lebih padat dan besar salinitasnya akan turun dan mengalir ke bawah yang disebut dengan arus bawah. Sebaliknya arus yang mengalir ke permukaan sebagai arus permulaan.
Kemampuan arus untuk mengerosi tidak seberapa besar dibandingkan dengan gelombang yang menghantam ke daratan di bagian shore line, beach, cliff, dan sebagainya. Akan tetapi mampu mengangkut bahan-bahan pada dasar laut dangkal. Oleh karena itu arus bekerja sebagai aktor yang penting dalam proses sedimentasi di pantai.
v  Pasang Naik dan Pasang Surut (Tide)
Gejala pasang disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari. Massa matahari sebetulnya jauh lebih besar daripada bulan, dan juga matahari terletak jauh dari bumi. Oleh karena itu, gaya tarik bulan menyebabkan pasang terasa lebih besar dibanding dengan gravitasi matahari. Gejala pasang ini meliputi seluruh permukaan bumi, karena rotasi bumi, maka setiap hari di suatu tempat akan mengalami 2 kali pasang dan 2 kali surut yang periodenya antara 12 jam 25 menit.
Arus yang ditimbulkan oleh adanya pasang surut ini cukup besar, terutama jika daerah tersebut merupakan daerah yang sempit (teluk). Selain itu juga mempunyai kekuatan yang cukup besar hingga mampu mengangkut material untuk dibawa dan diendapkan di tempat lain. Oleh karena itu berperan dalam perkembangan pantai. Apakah pantai itu mengalami erosi / akresi.
v  Temperatur
Perubahan temperatur air laut disebabkan oleh perpindahan panas dari massa yang satu ke massa yang lainnya. Matahari mempunyai efek yang paling besar terhadap perubahan suhu permukaan laut. Kenaikan temperatur permukaan laut disebabkan oleh :
a.     Radiasi dari angkasa dan matahari
b.    Konduksi panas dari atmosfir
c.     Kondensasi uap air
Sedangkan penurunan temperatur permukaan laut disebabkan oleh :
a.     Radiasi balik permukaan laut ke atmosfir
b.    Konduksi balik panas ke atmosfir
c.     Evaporasi (penguapan)
Para Ahli Oseanografi membagi pola temperatur dalam arah vertikal menjadi tiga lapisan, antara lain :
1.    Well-mixed surface layer (10 - 500 m)
2.    Thermocline, lapisan transisi (500 - 1000 m)
3.    Lapisan yang relatif homogen dan dingin (> 1000 m)
4.    Lapisan Thermocline : Lapisan dimana kecepatan perubahan temperatur cepat sekali
Bentuk pola temperatur dalam arah vertikal sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu : Posisi geografis daerah perairan, serta waktu, berkaitan dengan musim.
v  Salinitas
Lautan terdiri dari : air sebanyak 96,5 %, Material terlarut dalam bentuk molekul dan ion sebanyak 3,5 %, dan Material yang terlarut tersebut 89 % terdiri dari garam Chlor, sedangkan sisanya 11 % terdiri dari unsur-unsur lainnya. Salinitas adalah jumlah total material terlarut (yang dinyatakan dalam gram) yang terkandung dalam 1 kg air laut. Satuan salinitas : 0/00 (per mil). Faktor utama yang mempengaruhi perubahan salinitas, yaitu : Evaporasi (penguapan) air laut, Hujan, Mencair/membekunya es, dan Aliran sungai yang menuju ke laut. Para Ahli Oseanografi membagi pola salinitas dalam arah vertikal menjadi empat lapisan :
a.     Well-mixed surface zone, dengan ketebalan 50 - 100 m (salinitas seragam)
b. Halocline, zona dimana salinitas berubah dengan cepat sesuai dengan bertambahnya kedalaman
c.     Zona di bawah Halocline sampai ke dasar laut, dengan salinitas yang relatif  homogen
d.  Zona Berkala (Occasional Zone), pada kedalaman 600 - 1000 m, dimana terdapat nilai salinitas minimum

Salinitas air laut di seluruh wilayah perairan di dunia berkisar antara 33 - 37 0/00 , dengan nilai median 34,7 0/00 , namun di Laut Merah dapat mencapai 40 0/00. Salinitas air laut tertinggi terjadi di sekitar wilayah ekuator, sedangkan terendah dapat terjadi di daerah kutub, walaupun pada kenyataannya sekitar 75 % air laut mempunyai salinitas antara 34,5 0/00 - 35,0 0/00. Contoh nilai salinitas rata-rata untuk beberapa tempat : Atlantik : 34,90 0/00, Pasifik : 34,62 0/00, dan Indonesia : 34,76 0/00

Minggu, 28 Desember 2014

6 PENYEBAB PACARAN ITU MERUGIKAN

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim …
Rugi di akhirat udah pasti, tapi pasti ada yang masih bertanya-tanya, rugi didunia emang ada? Eit tar dulu, coba kita buktiin :
  • PACARAN DIDUGA BIKIN KANTONG BOLONG …
(biasanya untuk anak cowok). Gimana nggak, kamu jadi kudu nyiapin anggaran lebih buat ngedate sama pacar kamu, lagian malu dong kalo jalan nggak punya duit. Itu sebabnya, anak cowok kudu nyiapin segalanya buat nyenengin sang pacar. Iya dong, masak makan sendirian kalo lagi jalan bareng? Emangnya pacar kamu obat nyamuk dianggurin aja? So, pastinya kamu bakalan kena roaming terus (backsound: rugi dah gua..).
Tapi jangan salah lho, bisa jadi anak cewek juga kudu nyiapin dana (kalo nggak minta ke ortu nodong sama pacarnya?he..he.. teman cowoknya kena juga deh). Buat apa? Huh, tanpa komunikasi, rasanya dunia ini sepi, bro! buat beli pulsa HP, terus sekarang kan jamannya internet, ya untuk chatting atau kirim-kirim e-mail cinta. Huh! Pacaran berat diongkos namanya. Bener-benar terpadu, alias terpaksa pake duit!
  • DIJAMIN KEHILANGAN PRIVASI …

Iya lah, kamu baru bisa nyadar kalo kamu udah putus sama yayang kamu. Betapa kamu waktu itu udah memberikan informasi apapun sama kekasihmu. Rahasia luar-dalam dirimu bisa kebongkar tanpa sadar.
Celakanya, didunia ini lebih banyak mantan pacar daripada mantan istri/suami alias pacar lebih mudah putus ketimbang pasangan hidup. Jadi nggak ada jaminan kan kalo akhirnya pacarmu cerita sama yang lain setelah putus sama kamu? Atau? bisa juga putus sama kamu karena udah tahu kebiasaan jelek kamu.
  • MENGGANGGU AKTIFITAS PRODUKTIF …

Sebab, pikiran kamu manteng terus ke si dia. Inget terus sama doi. Maklumlah, bagi kamu yang kena sihir kasmaran, pastinya inget terus sama doi. Kayaknya nggak rela kalo sehari aja nggak ketemu or denger suaranya.
Buat pelajar, waktu belajar tersita untuk mikirin dia akhirnya kebanjiran telur, pagar, atau bebek waktu hari-hari ujian. Trus buat yang udah kerja, kerjaan dari bos akhirnya gak kelar-kelar gara-gara gak konsen ngerjain tugas karena mikirin pacar atau bahan yang mau diomongin waktu nge-date nanti.
Nah itu akibat kalo hari aktif, hari liburpun joss terus sama pacar kamu; ke tempat rekreasi, ke mall, dan sekadar jalan-jalan nggak jelas juntrungannya. Padahal, bisa dipake untuk istirahat or kegiatan bermanfaat seperti olahraga, ngelancarin belajar ngaji, menghadiri kajian keislaman, dsb. Tul nggak?
  • RENTAN UNTUK SAKIT HATI …

Bener. Kegembiraan bisa berubah jadi kesedihan. Maklum, namanya juga baru pacar, belum ada ikatan kuat yang bisa melindungi kamu berdua kayak surat nikah, atau emang ada ya surat pacaran di KUA?.
Jadinya, gampang banget untuk putus. Cuma soal perbedaan kecil bisa jadi api yang membara. Ujungnya, putus deh. Kalo udah putus cinta, aduh, sakit rasanya. Bener. Perlu kamu pahami, kebanyakan orang berpacaran adalah mencari petualangan. Jadi, bukan untukmelanggengkan ikatan itu, tapi justru masih cari-cari kecocokan. Bahaya! Buktinya yang pacaran bukan hanya pemuda-pemudi yang udah SMA atau Kuliah yang memang sudah waktunya mencari pasangan hidup, anak-anak SD aja udah pacaran, emangnya mau langsung nikah pas SMP?
  • JANGAN BANGGA DULU PUNYA PACAR YANG TAMPILANNYA OKE PUNYA. …

Senyuman mautnya bisa menenangkan kamu, sekaligus bikin gelisah. Siapa sudi kalo punya cowok mata keranjang? Nggak bisa teteg di satu hati. Masih nyari penyegaran dengan akhwat, eh, cewek lain. Siapa tahu malah kamu yang jadi sephia-nya. Cewek lain justru kekasih sejatinya. Gubrag!
Trus bagi kalangan cowok yang punya pacar cantik, rambut panjang mengkilau, kulit putih halus, emang sih kalian pasti bangga, tapi jangan-jangan masih ada cadangannya dibelakang.
  • BEWARE ALIAS WASPADALAH …

Kejahatan terjadi bukan karena niat pelakunya saja, tapi juga karena ada kesempatan (hei! kok kayak Bang Napi sih? He..he..he.). Gaul bebas bisa bablas euy! Kalo kamu udah saling lengket, jangan harap akal sehat kamu dipake untuk mikir bener.
Banyak sih orang yang pacaran niatnya gak begituan, tapi godaan syetan tuh canggih, gak langsung bisikin disuruh gituan, tapi perlahan-lahan sampe gak kerasa, gak percaya?
Pertama pacaran mulai deket-deketan sampe bersentuhan badan, berjalan seminggu mulai pegangan tangan, udah biasa peluk-pelukan, udah bosen peluk-pelukan cium-ciuman, beberapa minggu kemudian udah berani dikamar berduaan, nah udah keaadan seperti itu baru deh syetan supaya melakukan begituan?.
Canggih ya cara syetan godain kita, jangankan orang awam, orang yang tau agama aja bisa ngedengerin godaan syetan kalau dah keadaan kayak gitu, so manusia itu maha lemah masih gampang digodain syetan. Pastinya kamu nggak mau dong MBA Married by Accident …
Naudzubillahi min dzalik!
~ o ~
Salam santun dan keep istiqomah …
— Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini … Itu hanyalah dari kami … dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan … —-
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya …
By : Inspirasi pagi

JENIS SISTEM PERAKARAN TUMBUHAN

AKAR TUNGGANG

Sistem akar tunggang, jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (radix primaria). Susunan akar yang demikian ini biasa terdapat pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae).


AKAR SERABUT

Sistem akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli dinamakan akar serabut (radix adventicia)









AKAR NAFAS ( Pneumatophora)

Cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas hingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya tumbuhan.Akar ini mempunyai banyak liang-liang atau celah-celah (pneumathoda) untuk jalan masuknya udara yang diperlukan dalam pernafasan, karena tumbuhan ini biasanya hidup ditempat-tempat yang di dalam tanah sangat kekurangan oksigen,misalnya pada bogem ( Sonneratia ) dan kayu api.



AKAR LUTUT

Akar tumbuhan atau lebih tepat jika dikatakan bagian akar yang tumbuh keatas kemudian membengkok lagi masuk kedalam tanah, sehingga membentuk gambaran seperti lutut yang dibengkokkan. Juga akar ini seperti halnya dengan akar nafas terdapat pada tumbuhan ditepi pantai yang rendah berlumpur, dan berguna pula untuk kepentingan pernafasan, misalnya pada pohon tanjang ( Bruguiera parvifolia W. et A ),



AKAR UDARA / AKAR GANTUNG ( Radix aereus )


Akar ini keluar dari bagian-bagian di atas tanah, menggantung diudara dan tumbuh ke arah tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya akar gantung dapat amat panjang  sampai 30 m berfungsi menolong menyerap air dan zat gas dari udara dan seringkali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air / udara yang disebut velamen. misalnya akar anggerik kalajengking ( Arahnis flosaeris ), berkelakuan seperti akar biasa. Menyerap air dan zat makanan dari tanah. Bagian yang ada di atas tanah seringkali berubah menjadi batang misalnya pada beringin ( Ficus benjamina L. )





AKAR BANIR

Akar berbentuk seperti papan-papan yang diletakkan miring untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar,misalnya pada sukun (Artocarpus communis G. Forst. ), kenari ( Canarium commune L. )