Minggu, 30 November 2014

PERKEMBANGAN WILAYAH INDONESIA

PERKEMBANGAN WILAYAH INDONESIA

A.    Perkembangan Provinsi di Indonesia
·       Pada masa awal kemerdekaan, jumlah provinsi di Indonesia ada 8, yaitu: sumatra, jawa barat, jawa tengah, jawa timur, kalimantan, sulawesi, sunda kecil, dan maluku.
·   Tahun 1950 = 11 Provinsi. Prov. Sumatra mengalami pemekaran menjadi Sumatra Utara, sumatra tengah, dan sumatra selatan.
·      Tahun 1956 = 15 Provinsi. SumUt berkembang jadi SumUt dan D.I Aceh. Jabar berkembang jadi Jabar dan DKI. Jakarta. Kalimantan berkembang jadi KalBar, KalTim, dan KalSel.
·   Tahun 1957 = 17 Provinsi. SumTeng berkembang jadi SumBar, Riau dan Jambi. KalSel berkembang jadi KalSel dan KalTengah.
·   Tahun 1958 = 20 Provinsi. Sunda kecil terbagi jadi Bali, Nusa tenggara barat, dan Nusa tenggara timur.
·         Tahun 1959 = 21 Provinsi. SumSel terbagi jadi SumSel dan Lampung.
·     Tahun 1960 = 22 Provinsi. Sulawesi terbagi jadi Sulawesi utara dan tengah, Sulawesi Tenggara dan Selatan.
·         Tahun 1964 = 24 Provinsi. SulUt, SulTengah, SulSel, SulTenggara.
·         Tahun 1967 = 25 Provinsi. SumSel terbagi jadi SumSel dan Bengkulu.
·         Tahun 1969 = 26 Provinsi. Masuknya Irian Jaya.
·         Tahun 1976 = 27 Provinsi. NTT terbagi jadi NTT dan Timor-timor.
·         Tahun 1999 = 29 Provinsi. Maluku jadi Maluku dan Maluku Utara. Irian jaya jadi Papua dan Irian Jaya Barat.
·         Tahun 2000 = 32 Provinsi. SumSel jadi SumSel dan Bangka Belitung. JaBar jadi JaBar dan Banten. SulUt jadi SulUt dan Gorontalo (Termuda).
·         Tahun 2002 = 33 Provinsi. Riau menjadi Riau dan Kepulauan Riau.
Ø  Nama resmi: Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ø  Bentuk pemerintahan : Republik Presidensial (kepala negara dan pemerintahan dipimpin oleh seorang presiden)
Ø  Luas wilayah daratan Indonesia mencapai 1,9 juta km2 .
Ø  Indonesia diapit oleh 2 benua dan 2 samudra yaitu antara Benua Asia dan Benua Australia. Serta antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Ø  Secara Astronomis, letak Indonesia di garis Khatulistiwa yaitu antara 6’LU – 11’LS dan antara 95’BT – 141’BT.
B.     Perkembangan Wilayah Laut Indonesia
Ø  Wilayah laut Indonesia meliputi 5,8 juta km2 .
Ø  Tahun 1939 berdasarkan konsepsi TZMKO (Territoriale Zee en Maritime Kringen Ordonantie) lebar laut Indonesia hanya 3 mil laut. Artinya antarpulau di Indonesia terdapat laut internasional yang memisahkan pulau
Ø  Tanggal 13 Desember 1957 berdasarkan Deklarasi Djoeanda ditetapkan bahwa laut wilayah Indonesia selebar 12 mil laut dari garis pangkal lurus. Sehingga dapat menghubungkan titik-titik terluar dari pulau terluar Indonesia
Ø  Tahun 1982 berdasarkan Konvensi Hukum Laut PBB di Jamaika menentukan batas lautan Indonesia sampai zona eksklusif dan landas konten.
Ø  Wilayah Laut Indonesia dibedakan menjadi 4 yaitu :
1.      Perairan Nusantara
Merupakan wilayah perairan yang terletak pada sisi dalam dari garis pangkal laut, teluk, dan selat yang menghubungkan antar pulau yang satu dengan pulau yang lain di Indonesia.
2.      Zona laut teritorial
Yaitu jalur laut yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke laut lepas. Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau.
3.      zona landas kontinen
adalah dasar laut yang merupakan lanjutan dari sebuah benua, kedalaman kurang dari 150 meter. Diukur dari garis dasar adalah sejauh 200 mil laut
4.      Zona ekonomi eksklusif (ZEE)
Adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar. ZEE Indonesia diumumkan tanggal 21 Maret 1980.
Ø  Upaya pelestarian sumber daya laut, antara lain:
1.      Tidak membuang sampah dan limbah industri ke laut.
2.      Melarang penggunaan pukat harimau/ bahan peledak untuk mencari ikan
3.      Menanam hutan bakau / mangrove.
Ø  Selat makasar menghubungkan pulau kalimantan dengan sulawesi.
Ø  Selat karimata menghubungkan pulau sumatra dengan kalimantan.

Ø  Selat jawa menghubungkan pulau jawa dengan sumatra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar